10 Tips Menghadapi Kritik Tanpa Merusak Kesehatan Psikologis

10 Tips Menghadapi Kritik Tanpa Merusak Kesehatan Psikologis

poltekkestangerang.com – Dengar kritik itu kadang rasanya nyesek, apalagi kalau datangnya tiba-tiba atau dari orang yang nggak disangka-sangka. Bisa bikin overthinking semalaman, ngerasa nggak cukup baik, bahkan meragukan diri sendiri. Padahal, kritik itu bagian dari hidup, dan kalau kita tahu cara ngadepinnya dengan sehat, justru bisa jadi bahan buat tumbuh dan berkembang.

Di poltekkestangerang.com, aku pengen ngajak kamu ngobrol soal gimana caranya ngadepin kritik biar nggak makan hati. Karena jujur aja, yang bikin sakit itu bukan cuma isi kritiknya, tapi cara kita nerima dan ngolahnya. Yuk, belajar bareng-bareng biar mental tetap sehat dan nggak gampang tumbang cuma gara-gara satu komentar pedas.

1. Tarik Napas Dulu, Jangan Langsung Reaksi

Saat dapat kritik, terutama yang menyakitkan, reaksi pertama kita biasanya defensif atau bahkan langsung emosi. Coba tarik napas dulu, tenangin diri, dan kasih jeda buat mikir. Nggak harus langsung bales atau kasih respon saat itu juga.

Aku pernah dapet kritik yang bikin kuping panas. Tapi begitu aku tahan reaksi dan dengerin sampai habis, ternyata ada juga poin penting yang bisa aku pelajari. Kadang, diam sebentar bisa jadi bentuk kendali diri yang kuat.

2. Bedakan Kritik Membangun dan Kritik Menjatuhkan

Kritik membangun biasanya dikasih dengan niat bantu, ada solusi, dan disampaikan dengan sopan. Sementara kritik menjatuhkan seringnya cuma nyakitin tanpa arahan yang jelas. Kalau kamu bisa bedain mana yang tulus dan mana yang cuma nyinyir, kamu bakal lebih bijak nanggepinnya.

Kalau ketemu yang cuma nyinyir, mending anggap angin lalu aja. Fokus ke yang niat bantu kamu berkembang, bukan yang cuma mau bikin kamu down.

3. Jangan Langsung Baper

Ini susah, tapi penting banget. Kritik nggak selalu berarti kamu gagal atau buruk. Kadang itu cuma soal sudut pandang yang beda. Jadi jangan langsung baper atau ngerasa diri kamu jelek banget. Ambil jarak, lihat konteks, dan tanya ke diri sendiri, “Apa ini benar, dan bisa aku perbaiki?”

Baper boleh sesaat, tapi jangan berlama-lama ya. Karena terlalu larut dalam perasaan negatif justru ngerugiin diri sendiri.

4. Evaluasi Diri Secara Jujur

Kritik bisa jadi cermin. Setelah kamu tenang, coba deh evaluasi diri. Apakah yang dikritik memang sesuai kenyataan? Apa ada yang bisa diperbaiki? Kalau iya, jangan gengsi buat berubah. Tapi kalau nggak, kamu juga berhak buat tetap pada pendirianmu.

Aku pernah dikritik soal cara kerja yang dianggap terlalu lambat. Awalnya kesel, tapi setelah dipikirin, ternyata ritme aku emang kurang efisien. Dari situ, aku belajar manajemen waktu yang lebih baik.

5. Ambil yang Perlu, Buang Sisanya

Nggak semua kritik harus diambil mentah-mentah. Ambil poin yang memang berguna, sisanya buang aja. Nggak usah dipikirin terlalu dalam, apalagi kalau itu datangnya dari orang yang nggak ngerti situasi kamu sepenuhnya.

Kritik itu kayak saringan kopi—yang bagus disaring, yang ampasnya dibuang. Jangan semuanya diminum, nanti malah pahit semua.

6. Ngobrol Sama Orang yang Netral

Kalau kamu bingung menilai kritik yang kamu terima, coba diskusi sama orang yang bisa kasih pandangan netral. Bisa teman, mentor, atau keluarga yang paham kamu. Kadang kita terlalu deket sama masalah sampai nggak bisa lihat dengan jernih.

Aku biasanya cerita ke temen kerja yang udah lebih senior. Dia bisa bantu ngelurusin pandangan dan kadang ngasih insight yang aku nggak pikirin sebelumnya.

7. Jangan Jadikan Kritik Sebagai Label Diri

Ingat, kamu bukan nilai dari satu kritik. Kamu lebih dari sekadar opini orang. Jangan biarkan kritik bikin kamu kehilangan kepercayaan diri atau merasa nggak layak. Satu kritik bukan akhir dari segalanya.

Penting banget buat punya self-talk yang sehat. Aku sering bilang ke diri sendiri, “Aku masih belajar, dan itu nggak apa-apa.”

8. Fokus pada Proses, Bukan Sekedar Penilaian

Sering kali kita terlalu fokus sama hasil dan penilaian orang lain, sampai lupa kalau yang penting itu prosesnya. Kritik seharusnya jadi bahan bakar untuk proses, bukan penghalang. Jadi tetap fokus ke tujuan dan perbaikan diri.

Mindset ini bikin aku lebih tenang waktu dapet masukan. Karena yang aku kejar bukan kesempurnaan, tapi perkembangan.

9. Rawat Diri Setelah Dapat Kritik

Kadang, kritik bikin mental drop. Nggak apa-apa kalau kamu butuh waktu buat sendiri, ngelakuin hal yang bikin tenang, atau sekadar tidur lebih awal. Rawat dirimu, karena kamu tetap butuh energi buat lanjut lagi besok.

Aku biasanya nulis jurnal atau dengerin musik favorit buat nenangin diri. Itu cara aku buat bilang ke diri sendiri: “Kamu udah cukup. Kamu kuat.”

10. Gunakan Kritik Sebagai Modal Tumbuh

Kritik bisa jadi hadiah kalau kita lihat dari sisi positif. Setiap masukan bisa jadi modal buat jadi versi terbaik dari diri sendiri. Jangan takut dikritik—takutlah kalau kamu berhenti belajar.

Di poltekkestangerang.com, aku pengen ingetin kamu bahwa mental sehat bukan berarti nggak pernah dikritik, tapi tahu cara menghadapinya dengan bijak. Jadi yuk, ubah kritik jadi kekuatan, bukan beban.