10 Mitos Tentang Nyeri Punggung yang Perlu Diluruskan

10 Mitos Tentang Nyeri Punggung yang Perlu Diluruskan

poltekkestangerang.com – Nyeri punggung sering dianggap masalah biasa yang bisa sembuh sendiri. Banyak juga yang percaya mitos-mitos seputar nyeri ini dari omongan tetangga, media sosial, atau cerita turun-temurun. Masalahnya, nggak semua informasi itu benar. Beberapa malah bikin kita makin salah langkah dan memperparah kondisi punggung.

Sebagai penulis di poltekkestangerang.com, aku sering banget nemuin orang yang nunda berobat karena merasa “katanya ini normal”, atau justru melakukan hal-hal yang katanya “penyembuh alami” tapi malah bikin tambah parah. Nah, daripada terus ketipu mitos, mending yuk kita bahas satu-satu dan luruskan fakta di balik mitos nyeri punggung yang sering banget beredar.

1. Mitos: Nyeri punggung hanya dialami orang tua

Faktanya, nyeri punggung bisa menyerang siapa saja, dari remaja sampai orang dewasa aktif. Duduk terlalu lama, postur yang buruk, sampai kebiasaan angkat barang sembarangan bisa jadi pemicunya. Jadi jangan merasa aman cuma karena masih muda.

Kalau kamu kerja depan laptop seharian tanpa istirahat atau suka rebahan dengan posisi aneh, risiko nyeri punggung tetap mengintai. Jadi, mending jaga postur dari sekarang.

2. Mitos: Kalau punggung sakit, artinya harus istirahat total

Istirahat itu penting, tapi bukan berarti harus rebahan berhari-hari. Justru kalau terlalu lama diam, otot-otot punggung bisa makin lemah dan kaku. Yang benar adalah tetap bergerak ringan seperti stretching atau jalan kaki pelan agar otot tetap aktif.

Kecuali dokter memang menyarankan bed rest total karena kondisi tertentu, istirahat yang bijak itu seimbang antara rehat dan gerak.

3. Mitos: Angkat beban bikin punggung rusak

Nggak salah sih, tapi nggak sepenuhnya benar juga. Angkat beban dengan teknik yang salah, seperti membungkuk dari pinggang, memang bisa bikin cedera. Tapi kalau dilakukan dengan teknik yang benar dan beban yang sesuai kemampuan, justru bisa menguatkan otot punggung.

Kuncinya adalah jaga postur saat mengangkat dan pastikan otot inti kamu cukup kuat untuk menopang gerakan itu.

4. Mitos: Semakin sakit berarti semakin parah

Kadang nyeri yang terasa intens nggak selalu menandakan kondisi yang berat. Begitu juga sebaliknya, nyeri ringan bisa jadi gejala awal masalah besar kalau terus diabaikan. Jadi ukuran rasa sakit bukan satu-satunya indikator seberapa serius masalahnya.

Penting buat dengerin tubuh dan konsultasi ke tenaga medis kalau nyeri muncul terus tanpa sebab jelas atau makin mengganggu aktivitas.

5. Mitos: Pijatan selalu bisa menyembuhkan nyeri punggung

Pijat memang bisa membantu melonggarkan otot yang tegang, tapi itu bukan solusi untuk semua jenis nyeri punggung. Kalau nyerinya karena saraf kejepit, hernia diskus, atau peradangan sendi, pijat sembarangan justru bisa memperparah.

Sebelum dipijat, pastikan tahu dulu penyebab nyerinya. Kalau ragu, mending konsultasi ke dokter atau fisioterapis dulu.

6. Mitos: Operasi adalah satu-satunya jalan keluar

Banyak orang takut banget ke dokter karena takut ujung-ujungnya disuruh operasi. Padahal, mayoritas kasus nyeri punggung bisa sembuh dengan terapi fisik, obat anti nyeri, perubahan gaya hidup, dan olahraga ringan.

Operasi biasanya jadi pilihan terakhir kalau metode lain udah dicoba dan nggak berhasil, atau kalau ada kondisi medis serius yang mengharuskannya.

7. Mitos: Kasur empuk lebih baik untuk nyeri punggung

Rasa empuk memang enak buat tidur, tapi terlalu empuk bisa bikin punggung melengkung dan tulang belakang nggak sejajar. Justru kasur dengan tingkat kekerasan medium-firm lebih direkomendasikan buat menopang tulang belakang secara optimal.

Yang penting adalah cari kasur yang bisa menopang tubuh tanpa bikin titik tekanan terlalu berat di satu area.

8. Mitos: Hanya orang gemuk yang rentan nyeri punggung

Berat badan memang bisa jadi faktor risiko, tapi bukan satu-satunya. Orang dengan berat badan normal bahkan atlet sekalipun tetap bisa mengalami nyeri punggung kalau teknik olahraga salah atau terlalu sering melatih otot tertentu.

Faktor postur, stres, dan kebiasaan harian juga sangat berpengaruh terhadap kondisi punggung.

9. Mitos: Duduk tegak selama mungkin adalah cara terbaik

Duduk tegak memang penting, tapi duduk terlalu lama dalam posisi apa pun tetap bisa bikin punggung lelah. Solusinya bukan cuma duduk tegak, tapi juga diselingi dengan berdiri, jalan ringan, atau stretching setiap satu jam.

Jadi, bukan cuma soal posisi, tapi juga soal durasi dan variasi gerak tubuh sepanjang hari.

10. Mitos: Nyeri punggung bukan masalah serius

Ini salah satu mitos paling bahaya. Nyeri punggung sering dianggap remeh, padahal bisa jadi tanda dari masalah yang lebih besar seperti gangguan saraf, peradangan kronis, atau bahkan infeksi tulang belakang.

Kalau kamu sering mengalami nyeri punggung yang kambuh, menjalar ke kaki, atau bikin kesulitan tidur dan beraktivitas, itu udah waktunya diperiksa secara medis.

Di poltekkestangerang.com, aku percaya bahwa edukasi soal kesehatan punggung itu penting banget karena terlalu banyak informasi keliru yang bikin kita salah langkah. Nyeri punggung memang umum, tapi bukan berarti boleh dianggap remeh. Yuk mulai peduli dan jangan lagi tertipu mitos-mitos yang bisa bikin kondisi makin runyam. Dengerin tubuhmu, konsultasi kalau perlu, dan tetap aktif dengan cara yang sehat. Punggungmu bakal berterima kasih nanti!