poltekkestangerang.com – Lingkungan sekitar bisa jadi faktor penting yang mempengaruhi kondisi emosional kita. Kadang tanpa sadar, kita dikelilingi suasana atau orang-orang yang bikin kepala makin penuh dan hati nggak nyaman. Mulai dari obrolan toxic, tekanan sosial, sampai tempat yang terlalu ramai bisa jadi pemicu rasa cemas.
Gue nulis artikel ini karena gue pernah ada di fase di mana kecemasan gue makin parah gara-gara lingkungan yang nggak sehat. Tapi kabar baiknya, kita punya pilihan. Kita bisa belajar menghindari atau meminimalkan paparan dari hal-hal yang bikin mental makin lelah. Yuk kita bahas bareng 7 cara santai buat menjaga diri dari lingkungan yang memicu rasa cemas.
1. Kenali Apa yang Bikin Kamu Cemas
Langkah pertama sebelum menghindari lingkungan pemicu cemas adalah… kenali dulu pemicunya. Apakah kamu ngerasa nggak nyaman di keramaian? Atau justru obrolan negatif di tongkrongan bikin kamu makin overthinking?
Kalau udah tahu pemicunya, kamu jadi lebih gampang nentuin langkah berikutnya. Misalnya, kalau kamu stres karena suasana kantor yang terlalu bising, kamu bisa cari tempat kerja yang lebih tenang atau pasang headset dengan white noise.
2. Kurangi Interaksi dengan Orang Toxic
Kita nggak bisa milih keluarga, tapi kita bisa milih siapa aja yang kita izinkan untuk dekat. Kalau kamu punya kenalan atau temen yang hobinya nge-judge, ngomongin orang, atau selalu bawa vibes negatif, pelan-pelan kurangi intensitas interaksinya.
Nggak harus langsung putus hubungan. Kamu bisa mulai dari nggak langsung bales chat, ngurangin nongkrong bareng, atau cuma balas seperlunya. Jaga energi kamu, karena kamu yang paling tahu batasmu.
3. Ubah Rute atau Tempat Favorit
Kadang tempat tertentu bisa jadi pemicu rasa cemas karena punya memori nggak enak, terlalu ramai, atau terlalu sempit. Kalau kamu ngerasa begitu, coba ganti rute harian kamu atau cari tempat baru buat nongkrong.
Misalnya, kalau naik transportasi umum bikin kamu gelisah, mungkin bisa coba jalan kaki sebentar, naik sepeda, atau nebeng temen kalau memungkinkan. Tujuannya bukan buat lari, tapi buat kasih tubuh dan pikiran ruang yang lebih nyaman.
4. Jaga Konsumsi Media Sosial
Scrolling medsos bisa jadi hiburan, tapi juga bisa bikin kamu overthinking dan cemas. Apalagi kalau isinya berita negatif, drama selebriti, atau konten yang bikin kamu ngerasa tertinggal dari orang lain.
Coba atur waktu buat buka aplikasi, mute akun yang bikin kamu nggak nyaman, atau ikutin konten positif yang bisa bikin kamu tenang dan semangat. Kadang, detox digital juga bisa jadi langkah paling ampuh buat jaga kewarasan.
5. Pilih Circle yang Supportif
Teman yang supportif tuh kayak oase di tengah gurun kecemasan. Mereka bukan cuma pendengar, tapi juga bisa jadi penyejuk hati. Mulailah pilih temen yang bisa ngerti kamu tanpa harus nge-judge atau kasih nasihat yang bikin tambah stres.
Kalau belum punya circle kayak gitu, nggak apa-apa. Kamu bisa mulai dari komunitas hobi, grup online, atau bahkan ikut kelas yang sesuai minat kamu. Pelan-pelan bangun lingkungan baru yang lebih sehat buat mentalmu.
6. Jangan Takut untuk Berkata “Tidak”
Sering kali kita ngerasa terjebak dalam lingkungan nggak sehat karena takut nolak. Padahal bilang “nggak” itu bentuk perlindungan diri juga, lho. Nggak harus galak, cukup to the point dan tegas.
Misalnya, kalau diajak nongkrong ke tempat yang kamu nggak nyaman, kamu bisa bilang, “Kayaknya aku istirahat dulu ya hari ini.” Atau kalau diajak ngobrolin hal-hal negatif, kamu bisa alihkan topik ke sesuatu yang lebih ringan.
7. Ciptakan “Zona Aman” Versi Kamu
Kalau dunia luar terlalu ramai dan bikin stres, penting buat punya satu tempat yang bisa jadi pelarian buat tenangin diri. Bisa kamar, pojok baca, balkon, atau bahkan spot kecil di taman dekat rumah.
Isi tempat itu dengan hal-hal yang bikin kamu nyaman. Entah itu lilin aroma terapi, tanaman hias, buku favorit, atau playlist musik yang menenangkan. Zona aman ini bisa kamu datangi kapan pun kamu mulai ngerasa nggak nyaman dengan lingkungan luar.
Penutup
Nggak semua hal bisa kita kontrol, tapi kita bisa ngatur bagaimana kita bereaksi terhadap lingkungan sekitar. Menghindari lingkungan yang memicu kecemasan bukan berarti kamu lemah, justru itu bentuk self-awareness dan self-care yang penting banget.
Di poltekkestangerang.com, gue nulis artikel ini buat kamu yang lagi berjuang menjaga kesehatan mental di tengah dunia yang makin ribet. Nggak apa-apa kalau belum bisa jauh-jauh dari lingkungan toxic. Yang penting, kamu udah mulai sadar dan mau pelan-pelan berubah. Ingat, kamu berhak ada di tempat yang bikin kamu merasa aman dan tenang.